Belajar Dari Cerita Siti Hajar dan Ismail
Mungkin Anda pernah dalam kondisi terpuruk, merasa terhimpit dan lelah menjalani hidup. Saya dulu pernah mengalami hal yang sama. Namun ada satu cerita yang selalu membangkitkan semangat saya, dan insya Allah semangat kita semua. Cerita ini menyakinkan saya, bahwa Tuhan adalah sebaik-baiknya Sang Penolong. Suatu saat Nabi Ibrahim diperintah Allah untuk meninggalkan Siti Hajar dan anaknya Ismail di sebuah gurun pasir gersang. Kelak menjadi kota Makkah. Nabi Ibrahim kembali ke kota asalnya Kan'aan dengan keyakinan bahwa anak dan istrinya ada dalam pengawasan Allah. Dalam kondisi berdua, Ismail menangis karena lapar dan dahaga. Siti Hajar sang ibu berusaha mencari air. Ia melihat bukit Shafa, dilihatnya ada kemilau air. Ia setengah berlari menuju bukit itu. Sesampainya di sana, tidak ia jumpai air setetespun. Ia melihat bukit Marwa, dilihatnya ada kemilau air. Ia setengah berlari menuju bukit itu. Sesampainya di sana, tidak ia jumpai air setetespun. Kembali l...