Jalan mencari rejeki

Saat ini kondisi ekonomi dunia semakin terpuruk, dari ngobrol dengan sopir taksi, penumpang taksi menurun terus, tahun 2006 lebih buruk daripada sebelumnya, tahun 2007 yang diharapkan, ternyata lebih buruk lagi. Beberapa sopir taksi saking buntunya mencari penumpang, memilih lebih baik tidur di rumah.Nah tahun 2008 akhir terjadi Resesi Dunia, semenjak terpilihnya OBAMA menjadi Presiden RI, dan sekarang sudah memasuki tahun 2009, dimana BBM langka dimana (pergantian sistem on-line dari Pertamina), gas sebagai pengganti minyak tanah juga belum selesai.
Tidur di rumah?
Mereka berpendapat bahwa menarik taksi seharian, juga tidak dapat memenuhi target, komisi tidak memadai dengan jerih payah seharian. Bekerja sahari penuh, uangnya habis dijalan, tidak bisa membawa pulang uang ke rumah.
Para pengangguran semakin banyak. Bank Permata akan merumahkan 1,800 orang. Bank Mandiri yang memiliki negara, yang punya negara, merumahkan sebagian ribuan karyawannya. Bank adalah indikator ekonomi, bila Bank merumahkan karyawannya, apalagi nasabah debitor. Lebih susah lagi. Pengangguran bertambah 5,000 orang setiap hari.
Hingga kita berpikir,
Kemana menemukan jalan mencari rejeki?
Dengan segala macam cara, rejeki semakin sulit dicari, apalagi bagi pengangguran. Sarjana lulusan S1, dan S2 bingung, mau apa lagi? Sawah dan sepeda motor telah dijual, untuk sekolah, ujung-ujungnya pengangguran. Lalu bagaimana jalan mencari rejeki?
Kalau kita tanya orang kebanyakan, mencari rejeki adalah: dengan cara tawakal, berdoa dan berusaha. Sabar. Tawakal, ikhlas. Ikhlas bagaimana? Berusaha bagaimana? sudah berusaha segala macam cara dicoba, mendapatkan rejeki lebih sulit daripada judi bola play station.
Sesungguhnya jalan mencari rejeki itu adalah: Memberi Kebaikan kepada saudaramu dengan ikhlas.
Berarti ada 4 hal:
1. Memberi: artinya Tangan di Atas (TDA). Memberi berarti juga menolong orang lain, mendoakan orang lain, mengambil sikap inisiatif untuk memulai menolong orang lain.
2. Kebaikan: artinya memberi solusi bagi kesulitan orang lain, memikirkan orang lain, mengembangkan sikap empati.
3. Kepada saudaramu: kepada orang lain, berfokus kepada orang lain, meninggalkan ego diri pribadi, mulai memikirkan orang lain
4. Dengan khlas
Tidak banyak yang tahu, bahwa hidup ini bukan masalah uang, atau menganggap uang langka yang harus dicari. Sesungguhnya hidup itu bukan masalah uang, namun masalah pertolongan. Bagaimana kita mendapat pertolongan. Pertolongan itu bisa kita dapatkan dengan Memberi kebaikan, mendapatkan pahala. Memberi kebaikan adalah kunci mendapatkan rejeki.
Memberi kebaikan jauh lebih efektif, daripada mencari uang bagi diri sendiri. Mencari uang sungguh sangat sulit, uang itu langka, namun Memberi kebaikan itu berlimpah, banyak sekali yang bisa kita lakukan, dengan Memberi kebaikan. Daripada kita mengeluh, komplain, patah semangat, memikirkan keinginan kita, lebih baik kita mulai memberi kebaikan.
Selain itu merupakan petunjuk Tuhan, itu juga merupakan jalan terbaik bagi kita untuk mengisi waktu mengatasi kebuntuan.

Comments

Popular posts from this blog

CONTOH MEKANISME PELAKSANAAN SUPPLIER AUDIT

Contoh KOMPETENSI DAN EVALUASI INTERNAL AUDITOR ISO

5 Unsur Penting Sales Letter