Masihkah Kita Miliki INTEGRITAS?

Disadari atau tidak, orang lain sering mengamati dan terkadang menemukan
ketidaksesuaian ucapan dan tindakan kita. Mereka mengganggap kita sedang
melakukan sebuah lakon dalam panggung sandiwara. Dengan lenggak lenggok
gemulai dan lidah menari nari mengalunkan tembang-tembang indah kebaikan.
Meski diamati terlihat ketidakharmonisan suara, gerak tangan, dan ekspresi wajah
tidak menunjukkan keterikatan jiwa dengan raga. Itulah kenyataan yang
mungkin kadang kita lakoni untuk selalu menampilkan sosok menawan di atas
panggung. Yang lebih menyedihkan kita menikmatinya dan berusaha mengemas
noda-noda keburukan dengan membungkusnya dengan begitu rupa seakan
kita adalah manusia yang begitu manis tanpa noda.

Kita lupa saat perlahan-lahan orang lain mulai menyadari kekeliruannya
bahwa kita bukanlah sosok tauladan yang mesti ditiru. Keasyikan kita melakukan
ketidaksesuian antara perkataan dan perbuataan secara tidak sadar membuat
lubang menganga perlahan-lahan yang suatu saat akan menyeret tubuh
kita ke dalamnya.

Sebenarnya bukan siraman kata-kata manis dan penyejuk jiwa saja yang sering
kita lantunkan dan mereka butuhkan, tetapi mereka butuh sebuah pijakan kuat
untuk mereka memperbaiki diri dengan melihat sosok tauladan yang ingin mereka
contoh. Bagaimana mungkin mereka mengikuti apa yang kita himbau bila tindakan
kita tidak merefleksikan ucapan baik yang kita hembuskan.

Seperti halnya pohon kebenaran agar dapat tumbuh kuat dan berbuah lebat, ia
harus tumbuh di tanah kebenaran pula. Maka ia akan kokoh tak tergoyahkan oleh
amukan badai yang coba-coba menumbangkannya. Demikian pula dengan kita,
agar kebenaran terpancar dari tindakan dan ucapan anda, ia harus tumbuh dalam
pikiran dan hati kebenaran pula. Maka anda akan memiliki pijakan dan kuda-kuda yang
kokoh dalam menghadapi godaan yang coba-coba meruntuhkan kebenaran kita.
Inilah yang disebut dengan INTEGRITAS. Integritas selalu bermula dan bemuara
pada kebenaran. Sebaliknya, kebusukan tetaplah perbuatan hina yang menebarkan
aroma tak sedap meski dibingkasi begitu indah.

Have a positive day!

Comments

Popular posts from this blog

CONTOH MEKANISME PELAKSANAAN SUPPLIER AUDIT

Contoh KOMPETENSI DAN EVALUASI INTERNAL AUDITOR ISO

5 Unsur Penting Sales Letter