Membius Pengunjung dengan Sales Letter
Jika belum, kira-kira apa yang kurang dari situs web anda? Mungkin menurut anda desain situs web sudah bagus. Tidak ada yang berlebihan, loadingnya pun cepat. Nah, kira-kira apa ya yang jadi biang kerok, penghambat penjualan anda?
Untuk mencoba menjawab permasalahan ini, coba anda jawab pertanyaan ini dulu. “apakah sales letter yang anda buat sudah bisa membius pengunjung?”
Ingat ya, sales letter itu juga nyawa situs web ataupun blog affiliate anda. Jika tidak ada pengunjung yang “ngeh” dengan sales letter anda, ya… jangan harap ada pembeli.
Nah, untuk membuat sales letter yang membius… baca dulu yang di bawah ini…
- Pikirkan pengunjung. Ya, kita jangan memikirkan diri sendiri saat membuat sales letter. Tapi, pikirkan bagaimana perasaan pengunjung saat membaca sales letter kita. So, jangan buat sales letter yang terlalu “narsis”. Sebaiknya kita jangan melulu ngomong tentang diri kita sendiri. Karena pengunjung bosan dengan ulasan yang berlebihan. Ya… kecuali kalau kita sudah cukup dikenal oleh pembaca. Justru ke”narsis”an bisa jadi motivasi pembaca. Missal kita bisa menulis tentang pencapaian dan kecakapan kita. Tapi, ya tetap saja… jangan berlebihan!
- Pikirkan manfaat produk anda. Bagaimanapun yang namanya orang membeli itu karena mereka butuh. Dan karena mereka ingin mengambil manfaat dari produk anda. Jadi kadang-kadang pembeli tidak peduli dengan keunggulan produk anda. Mereka berpikir, “Kalau saya tidak membutuhkan produk ini dan tidak ada manfaatnya buat saya, kenapa saya harus membelinya?”
- Logika Vs Emosi. Poin ini kebalikan dari poin no 2 di atas. Kalau tadi kita membahas pengunjung membeli karena mereka butuh, sekarang kita bahas pengunjung membeli karena mereka tidak butuh. Maksudnya bagaimana?? Contohnya, ya… para pengunjung yang hobi shopping. Mereka sering kali membeli barang yang tidak mereka butuhkan tapi mereka inginkan. Nah, ini tugas anda membuat pengunjung membeli yang mereka inginkan. Jadi, gunakan kata-kata yang bisa menimbulkan emosi untuk membeli. Jangan cuma kata-kata penuh emosi! Tahu kan bedanya?
- Pengalaman pribadi. Banyak orang yang tertarik dengan pengalaman pribadi. Jika anda memasang pengalaman pribadi dalam sales letter anda, tentu ini efektif. Karena sales letter yang demikian mampu membujuk pengunjung. Anda bisa ceritakan pengalaman anda setelah memakai produk yang anda jual.
- Susun kata-kata anda dalam bentuk list atau daftar. Jangan menulis poin-poin tentang produk anda dalam bentuk paragraph. Agar, pengunjung bisa jelas membaca apa saja menfaat produk anda. Dan, mereka bisa langsung membaca apa yang mereka cari. Oya, jangan lupa untuk membuat tulisan pendek dan to the point.
- Tidak perlu mengejar kesempurnaan. Tujuan sales letter itu menjual produk. Jadi, jangan terjebak dengan membuat sales letter yang bahasanya sempurna. Ejaan dan tata bahasa yang benar saja sudah cukup. Jadi, anda tetap menunjukkan profesionalisme. Dan, yang terpenting pengunjung mengerti maksud anda.
- Uji coba. Untuk mengetahui keberhasilan sales letter, anda harus mengujinya. Yupp!! Hasil uji coba bisa anda lihat dengan angka penjualan. Jika penjualan anda sudah tinggi, bisa dikatakan sales letter anda mampu membius pengunjung.
Satu hal yang tidak kalah penting, saat anda membuat sales letter bayangkan anda sedang berbicara dengan teman dekat anda. Ingat, pengunjung yang membaca sales letter punya kebutuhan masing-masing. Jika anda bisa berempati pada kepentingan mereka, penjualan anda akan meningkat!
Comments
Post a Comment