Membangun Bisnis Berbasis Operation Excellence
Kita makin menyadari tertekannya industri Indonesia menghadapi serbuan produk dari luar negeri dengan harga sangat bersaing, terutama dengan bangkitnya industri China yang luar biasa.
Bagaimana kita harus menyiasati di tengah tekanan yang berupa ekonomi biaya tinggi, produktivitas kerja yang rendah, peraturan ketenagakerjaan belum disepakati, infrastruktur seperti transportasi yang di bawah standar, permintaan menurun karena daya beli pasar melemah dan sebagainya?
Business transformation management (BTM) yang mengkhususkan membangun operation excellence company akan menjadi solusi terpadu yang membangun kembali daya saing berbasis biaya rendah, kecepatan menghasilkan produk bermutu dan transaksi yang mudah dan cepat.
Kalau kita ingat bahwa prinsip yang dianut perusahaan dengan operation excellence value discipline adalah perusahaan yang bersaing di pasar dengan mengandalkan kemampuan menghasilkan produk dan atau jasa mengkombinasikan antara mutu, harga, kecepatan/ketepatan, pengiriman/penyampaian produk/jasa, waktu respon yang singkat dan transaksi bisnis yang sederhana atau tidak menyulitkan pelanggan.
Perusahaan operation excellence mempunyai produk dan atau jasa yang terfokus, tidak melebar, berupaya mengurangi varian produk yang sangat banyak, mempunyai komitmen kuat terhadap produktivitas dan efisiensi tinggi.
Perusahaan operation excellence biasanya membangun suasana dan lingkungan yang sangat perhatian terhadap biaya yang tidak produktif (cost consciousness), gaya kepemimpinan yang lebih terpusat di mana lini depan harus taat mengikuti dan tidak membuat inovasi sendiri-sendiri.
Perusahaan operation excellence sendiri biasa lebih risk avoider terhadap kreasi-kreasi yang belum tentu berhasil atau yang menimbulkan pemborosan. Perusahaan dengan strategi bersaing operation excellence mempunyai kekhasan suasana yang disiplin dan kecepatan menjadi faktor utama.
Kita dapat melihat mulai dari Dell Computer, Southwest Airline, Air Asia, Lion Air, KFC, Toyota, jasa pengiriman pada umumnya, Hoka-hoka Bento, Bakmi Gajah Mada, kontraktor pada umumnya, perusahaan perkayuan, toll in manufacturing (mulai dari tekstil, garmen, makanan/minuman, obat, elektronik dan lain-lain).
Perusahaan operation excellence selalu menjunjung tinggi produktivitas dan efisiensi. Bahkan kadang kami menggunakan istilah how low can you go? Spirit karena mereka selalu berupaya mencapai cost leadership dibandingkan pesaingnya.
Faktor kunci
Sekarang kita coba masuk kepada beberapa faktor kunci yang menentukan pada perusahaan operation excellence yaitu positioning, product focus, price, quality, time and no hassle transaction dan operation excellence management.
Positioning. Mereka berupaya agar pelanggan mengingat produk dan atau jasanya karena produk bermutu, harga bersaing, kecepatan transaksi dan pengiriman tepat waktu. Mereka bukan mau diingat oleh pelanggan sebagai perusahaan dengan inovasi produk yang terdepan meskipun mereka juga melakukan inovasi produk dalam lingkup lebih terbatas dan tidak menonjol serta bukan jadi kehebatan.
Bagaimana agar positioning ini bisa terbukti dan dirasakan pelanggan itu adalah merupakan diferensiasi yang harus Anda bangun dan jalankan. Untuk itu kita perlu melihat variabel-variabel berikut ini.
Product focus. Agar tercapai produktivitas dan efisiensi yang tinggi maka perusahaan operation excellence selalu perhatian dan berupaya untuk menjaga product range yang sedikit, mereka melakukan pembatasan customization, inovasi produknya terbatas dalam arti bukan menjadi unggulan.
Price. Price menjadi variabel penting dalam bersaing baik yang ditentukan oleh suatu tender atau persaingan terbuka. Kemampuan membangun biaya rendah menjadi sangat penting karena akan mempengaruhi pricing mereka.
Dengan demikian low cost business design merupakan profit model yang harus mereka capai dengan memetakan dalam strategi mereka. Ingat Dell Computer yang harga bersaing karena memangkas rantai distribusi serta transaksi yang cepat, akurat baik kepada pelanggan di Amerika dan kepada pemasok mereka.
Product focus & volume akan memberikan konstribusi terhadap skala ekonomi serta menghasilkan biaya rendah.
Bagaimana kita harus menyiasati di tengah tekanan yang berupa ekonomi biaya tinggi, produktivitas kerja yang rendah, peraturan ketenagakerjaan belum disepakati, infrastruktur seperti transportasi yang di bawah standar, permintaan menurun karena daya beli pasar melemah dan sebagainya?
Business transformation management (BTM) yang mengkhususkan membangun operation excellence company akan menjadi solusi terpadu yang membangun kembali daya saing berbasis biaya rendah, kecepatan menghasilkan produk bermutu dan transaksi yang mudah dan cepat.
Kalau kita ingat bahwa prinsip yang dianut perusahaan dengan operation excellence value discipline adalah perusahaan yang bersaing di pasar dengan mengandalkan kemampuan menghasilkan produk dan atau jasa mengkombinasikan antara mutu, harga, kecepatan/ketepatan, pengiriman/penyampaian produk/jasa, waktu respon yang singkat dan transaksi bisnis yang sederhana atau tidak menyulitkan pelanggan.
Perusahaan operation excellence mempunyai produk dan atau jasa yang terfokus, tidak melebar, berupaya mengurangi varian produk yang sangat banyak, mempunyai komitmen kuat terhadap produktivitas dan efisiensi tinggi.
Perusahaan operation excellence biasanya membangun suasana dan lingkungan yang sangat perhatian terhadap biaya yang tidak produktif (cost consciousness), gaya kepemimpinan yang lebih terpusat di mana lini depan harus taat mengikuti dan tidak membuat inovasi sendiri-sendiri.
Perusahaan operation excellence sendiri biasa lebih risk avoider terhadap kreasi-kreasi yang belum tentu berhasil atau yang menimbulkan pemborosan. Perusahaan dengan strategi bersaing operation excellence mempunyai kekhasan suasana yang disiplin dan kecepatan menjadi faktor utama.
Kita dapat melihat mulai dari Dell Computer, Southwest Airline, Air Asia, Lion Air, KFC, Toyota, jasa pengiriman pada umumnya, Hoka-hoka Bento, Bakmi Gajah Mada, kontraktor pada umumnya, perusahaan perkayuan, toll in manufacturing (mulai dari tekstil, garmen, makanan/minuman, obat, elektronik dan lain-lain).
Perusahaan operation excellence selalu menjunjung tinggi produktivitas dan efisiensi. Bahkan kadang kami menggunakan istilah how low can you go? Spirit karena mereka selalu berupaya mencapai cost leadership dibandingkan pesaingnya.
Faktor kunci
Sekarang kita coba masuk kepada beberapa faktor kunci yang menentukan pada perusahaan operation excellence yaitu positioning, product focus, price, quality, time and no hassle transaction dan operation excellence management.
Positioning. Mereka berupaya agar pelanggan mengingat produk dan atau jasanya karena produk bermutu, harga bersaing, kecepatan transaksi dan pengiriman tepat waktu. Mereka bukan mau diingat oleh pelanggan sebagai perusahaan dengan inovasi produk yang terdepan meskipun mereka juga melakukan inovasi produk dalam lingkup lebih terbatas dan tidak menonjol serta bukan jadi kehebatan.
Bagaimana agar positioning ini bisa terbukti dan dirasakan pelanggan itu adalah merupakan diferensiasi yang harus Anda bangun dan jalankan. Untuk itu kita perlu melihat variabel-variabel berikut ini.
Product focus. Agar tercapai produktivitas dan efisiensi yang tinggi maka perusahaan operation excellence selalu perhatian dan berupaya untuk menjaga product range yang sedikit, mereka melakukan pembatasan customization, inovasi produknya terbatas dalam arti bukan menjadi unggulan.
Price. Price menjadi variabel penting dalam bersaing baik yang ditentukan oleh suatu tender atau persaingan terbuka. Kemampuan membangun biaya rendah menjadi sangat penting karena akan mempengaruhi pricing mereka.
Dengan demikian low cost business design merupakan profit model yang harus mereka capai dengan memetakan dalam strategi mereka. Ingat Dell Computer yang harga bersaing karena memangkas rantai distribusi serta transaksi yang cepat, akurat baik kepada pelanggan di Amerika dan kepada pemasok mereka.
Product focus & volume akan memberikan konstribusi terhadap skala ekonomi serta menghasilkan biaya rendah.
Comments
Post a Comment