ISO 9001 Sistem Manajemen Mutu (SMM)
ISO 9001 adalah standar internasional yang diakui untuk sertifikasi
Sistem Manajemen Mutu (SMM). SMM menyediakan kerangka kerja bagi
perusahaan anda dan seperangkat prinsip-prinsip dasar dengan pendekatan
manajemen secara nyata dalam aktifitas rutin perusahaan untuk
terciptanya konsistensi mencapai kepuasan pelanggan.
Siapakah yang dapat menggunakan ISO 9001?
Setiap jenis organisasi dapat mengambil manfaat dari penerapan atas
persyaratan-persyaratan ISO 9001 berdasarkan delapan prinsip-prinsip
manajemen :
- Organisasi yang berfokus pada pelanggan
- Kepemimpinan
- Keterlibatan orang
- Pendekatan terhadap proses pendekatan yang sistematik pada manajemen
- Pembuatan keputusan berdasarkan
- Pendekatan yang nyata
- Hubungan dengan pemasok yang saling menguntungkan
- Peningkatan yang berkesinambungan
Apa sajakah manfaat-manfaat yang diperoleh dari pendaftaran ISO 9001?
Kepuasan pelanggan – dengan penyampaian produk secara konsisten dalam memenuhi persyaratanpersyaratan pelanggan
Mengurangi biaya operasional – dengan peningkatan berkesinambungan pada proses-proses dan hasil dari efisiensi operasional
Peningkatan hubungan pada pemegang kepentingan – termasuk para staf, pelanggan dan pemasok
Persyaratan kepatuhan hukum – dengan pemahaman
bagaimana persyaratan suatu peraturan dan perundang-undangan tersebut
mempunyai pengaruh tertentu pada suatu organisasi dan para pelanggan
anda
Peningkatan terhadap pengendalian manajemen resiko – dengan konsistensi secara terus-menerus dan adanya mampu telusur suatu produk dan pelayanan
Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang dijalankan – dibuktikan dengan adanya verifikasi pihak ketiga yang independen pada standar yang diakui
Kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis –
khususnya pemenuhan spesifikasi-spesifikasi pengadaan yang membutuhkan
sertifikasi sebagai suatu persyaratan untuk melakukan suplai barang dan
jasa
Bagaimanakah melakukan pendaftaran sertifikasi ISO 9001?
Proses pendaftaran berikut dengan tiga langkah sederhana:
- Aplikasi permohonan pendaftaran dilakukan dengan melengkapi kuestioner Sistem Manajemen Mutu SMM
- Asesmen terhadap ISO 9001 yang dilakukan oleh NQA – dimana suatu organisasi haruslah dapat menunjukkan bahwa manajemen mutu yang dilakukannya telah benar-benar berjalan secara minimal dalam jangka waktu tiga bulan sesuai seluruh urutan (siklus) dari audit internal
- Permohonan pendaftaran disetujui oleh NQA, berikut tahapan selanjutnya harus dilakukan oleh klien. Program tahunan kunjungan audit pengawasan (surveilans) haruslah benar-benar dilaksanakan serta proses sertifikasi ulang setelah tiga tahun masa berlakunya sertifikasi ISO 9001 tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses sertifikasi ISO 9001:2008. Secara umum adalah sebagai berikut :
Gap Analysis. Hal ini dilakukan sesaat setelah ISO
9001:2008 dicanangkan untuk mulai diimplementasikan. Tujuan dilakukan
gap analisis adalah untuk melihat sejauh mana kesesuaian system yang
sedang dijalankan dengan standar terkait yang harus dipenuhi.
Executive Briefing. Output dari Gap Analysis di atas
dituangkan dalam sebuah laporan ringkas untuk menjadi masukan dalam
rapat para eksekutif organisasi dari level pimpinan puncak sampai
pimpinan unit atau sesuai dengan kebutuhan organisasi (yang tergabung
dalam team leader proyek sertifikasi ISO 9001:2008). Tujuan dilakukannya
executive briefing ini adalah untuk mewadahi komunikasi internal
diskusi tentang sejauh mana kebutuhan akan pemenuhan standar yang harus
dilakukan dan apa yang harus dipersiapkan untuk proses sertifikasi
nanti.
Training. Proses pembelajaran menjadi pilar utama
untuk bisa melaksanakan system dengan benar dan efektif. Pemahaman
setiap anggota dalam organisasi terutama team leader yang tergabung
dalam proyek sertifikasi menjadi barometer suksesnya implementasi sistem
dan proses sertifikasi. Beberapa materi dasar yang harus difahami
adalah :
Pengenalan ISO 9001:2008, Pengenalan umum tentang
ISO 9001:2008 Quality Management System, yaitu penjelasan
prinsip-prinsip dasar, sejarah perkembangan, dan standar ISO 9001:2008
Teknik penyusunan dokumen, Penjelasan tentang jenis
dan hirarki dokumen, teknik Penyusunan Business Proses, Quality Manual,
Prosedur, Standar Kerja, dan Form (disesuaikan dengan kebutuhan
organisasi dan besaran organisasi).
Teknik implementasi ISO 9001:2008 secara efektif.
Jika diperlukan, lakukan training beberapa Quality Tools dan PDCA
concept untuk menunjang keberhasilan proses implementasi system ISO
9001:2008
Penyusunan Dokumen.
Proses penyusunan dokumen merupakan tindak lanjut hasil training yang
sudah dilakukan sebelumnya. Hanya ada 6 dokumen yang wajib dipenuhi.
Sungguhpun demikian, kebutuhan jumlah prosedur sesungguhnya tidak
terbatas, disesuaikan dengan besaran organisasi dan kebutuhan lapangan,
termasuk di dalamnya pemahaman member terhadap proses implementasi
sistem. Semakin banyak yang memahami system ISO 9001:2008 dengan baik,
semakin sedikit dokumen yang dibutuhkan, demikian juga sebaliknya. Jika
banyak member yang belum faham secara pasti system ISO 9001:2008, maka
penjelasan langkah kerja dan proses terdokumentasi lainnya perlu dibuat
lebih detail untuk menghindari kesalahan interpretasi yang berdampak
pada potensi tidak seragamnya pelaksanaan sistem di setiap departemen.
Adapun dokumen yang harus disiapkan antara lain adalah :
Tingkat 1, Quality Manual. Manual mutu yang menjadi pijakan utama pelaksanaan system prosedur level dokumen dibawahnya.
Tingkat 2, Prosedur. Memuat aturan umum pelaksanaan system berbasis pada Business Process yang terjadi dalam organisasi.
Tingkat 3, Standar Kerja / IK / WI. Memuat aturan
rinci, langkah-langkah kerja, dan standar lapangan yang harus dipatuhi
oleh pelaksana langsung (operator). Biasanya bersifat sangat rinci dan
teknis, memuat gambar-gambar dan contoh teknik pelaksanaan kerja yang
diminta oleh rantai proses.
Tingkat 4, Blank Form (bisa juga mengkatagorikan
sebagai level 3). Formulir kosong yang disiapkan untuk mencatat
data-data hasil pemantauan proses, seperti check sheet, monitoring list,
dan semacamnya. Dikategorikan sebagai dokumen level 4 untuk membedakan
secara tegas bahwa blank form termasuk dalam kategori dokumen, sedangkan
form yang sudah terisi data-data hasil pemantauan proses termasuk ke
dalam kategori catatan mutu. Walau ada perbedaan pendapat tentang level
dokumen untuk blank form, hal ini tidaklah krusial selama fungsi dan
interpretasinya tidak menyimpang atau rancu.
Implementasi. Proses implementasi menjadi core
process dalam ISO 9001:2008 Quality Management System. Oleh sebab itu
perlu pengawalan yang serius dari seluruh elemen dalam organisasi, mulai
dari Top Management sebagai pemegang kendali organisasi hingga lapisan
terbawah organisasi yang bersinggungan langsung dengan proses realisasi
produk.
Training Internal Audit, Pembekalan yang ditujukan
kepada team inti proyek sertifikasi ISO 9001:2008 yang dipersiapkan
untuk menjadi internal auditor system manajemen mutu.
Pelaksanaan Internal Audit. Sesuai prinsip PDCA,
proses internal audit menjadi sangat penting posisinya untuk memastikan
keberlangsungan system ISO 9001:2008 dilaksanakan secara konsisten dan
effective oleh setiap lini organisasi.
Rapat Tinjauan Manajemen. Salah satu aktifitas yang
dipersyaratkan dalam ISO 9001:2008 adalah pengawasan langsung oleh Top
management melalui aktifitas Rapat Tinjauan Management. Dalam rapat ini
dilakukan evaluasi berbagai hal yang berhubungan dengan proses
efektifitas implementasi sistem dan rekomendasi proyek perbaikan yang
harus dilakukan, seperti tertuang dalam pasal 5.6.2 dan 5.6.3
Pemilihan & Penetapan Badan sertifikasi. Badan
sertifikasi adalah lembaga yang dinyatakan sah secara international
untuk mengaudit implementasi sistem ISO 9001:2008. Lembaga ini juga
telah diakreditasi oleh badan akretidasi sistem yang diakui oleh lembaga
ISO secara international. Pemilihan badan sertifikasi menjadi otoritas
penuh organisasi perusahaan yang bersangkutan. Di Indonesia, ada banyak
badan sertifikasi ISO 9001:2008 seperti SGS, Lloyd Register, BVQI, TUV,
dan yang lainnya.
Audit Badan sertifikasi.
Inilah proses yang ditunggu-tunggu, audit oleh
badan sertifikasi yang akan menentukan layak atau tidaknya pelaksanaan
system ISO 9001:2008 di organisasi kita dibandingkan dengan standar yang
harus dipenuhi menurut ISO 9001:2008. Ada beberapa langkah audit yang
dilakukan oleh badan sertifikasi, diantaranya adalah :
Pra-Audit. Proses permulaan yang merupakan pilihan
bagi organisasi. Langkah ini boleh ada atau bisa juga tidak dilakukan
karena sesungguhnya bukan merupakan proses formal dari sistem audit yang
harus dilalui. Tujuannya adalah untuk melihat lebih awal proses
implementasi sistem dalam perusahaan . Output dari audit ini menjadi
masukan untuk perbaikan sistem sebelum audit sertifikasi secara formal.
Pendek kata proses pre-audit bertujuan untuk membantu perusahaan dalam
mengukur kekuatannya untuk maju menuju proses sertifikasi audit.
Document Audit. Proses ini disebut juga sebagai
stage-1 audit, merupakan aktifitas audit formal oleh badan sertifikasi
dengan konsentrasi mengkonfirmasi kesesuaian antara dokumen yang kita
buat dengan standar yang dipersyaratkan oleh sistem.
Final Audit. Proses inti dari audit sertifikasi,
bertujuan mengkonfirmasi pelaksanaan system ISO 9001:2008 baik aplikasi
lapangan secara langsung, sistem pendataan dalam pemantauan proses,
analisa kesesuaian proses, proses improvement yang dilakukan
dibandingkan dengan persyaratan yang ditetapkan dalam standard ISO
9001:2008
Akhir dari proses Final Audit adalah berupa
rekomendasi auditor apakah organisasi layak mendapat sertifikasi ISO
9001:2008 atau tidak layak. Selanjutnya adalah proses internal Badan
sertifikasi untuk mengeluarkan sertifikat ISO 9001:2008.
Jika rangkaian proses sertifikasi telah selesai maka layaklah
organisasi menyematkan logo badan certifikasi dan nomor sertifikat pada
dokumen resmi organisasi perusahaan.
Peran Konsultan
Konsultan adalah lembaga independen yang tidak
terkait dengan badan sertifikasi manapun, berfungsi membantu organsasi
dalam rangkaian proses di atas. Peran utama konsultan hampir mirip
seperti peran dosen pembimbing skripsi yang melayani konsultasi
mahasiswanya hingga lulus dalam tahapan penyusunan skripsi yang menjadi
syarat kelulusan seorang sarjana.
Pertimbangan perlu atau tidaknya organisasi meminta jasa konsultan
didasarkan pada seberapa faham elemen organisasi terhadap
tahapan-tahapan penerapan sistem ISO 9001:2008 dan tingkat kesiapan
organisasi secara umum dalam implementasi sistem. Pengukuran kesiapan
organisasi bisa dilihat dari 8 prinsip management ISO 9001:2008 seperti
yang pernah kita diskusikan sebelumnya, mulai dari seberapa fokus semua
elemen dalam organisasi terhadap kebutuhan pelanggan, seberapa komitmen
pihak top manajemen dalam keinginannya melaksakan sistem, seberapa
terlibat orang-orang yang ada dalam organisasi atas pelaksanaan ISO
9001:2008 termasuk di dalamnya pemahaman mereka terhadap system, dan
pertanyaan senada yang mampu menggambarkan kesiapan organisasi dalam
melaksanakan system ISO 9001:2008.
Hal yang kerap kali menjadi masalah kritis dalam implementasi sistem adalah :
Lemahnya komitmen top manajemen. Dalam konteks ini, kerap kali top
manajemen tidak terlalu peduli atas kemajuan perkembangan proyek
implementasi system.
Lemahnya tim leader proyek sertifikasi ISO 9001:2008, baik secara
pemahaman teori ISO maupun penguasaan lapangan (penguasaan keseluruhan
proses dalam organisasi)
Kurangnya kepedulian semua elemen organisasi. Hal ini akan
menyulitkan pada tahap implementasi lapangan. Bayangan bahwa ISO adalah
milik team leader atau hanya urusan orang-orang tertentu yang terlibat
dalam tim inti haruslah dikikis habis, sebab tanpa keterlibatan semua
orang dalam melaksanakan sistem, maka mustahil ISO 9001:2008 bisa
berjalan sukses seperti yang diharapkan.
Sumber : UKM Kecil
Comments
Post a Comment