Supplier audit dilakukan sebagai salah satu tahapan dalam proses kualifikasi evaluasi supplier. Tujuan Supplier Audit : 1. Untuk menentukan kemampuan supplier dalam melakukan pengiriman barang secara konsisten dan sesuai dengan persyaratan mutu ke PT Soleh Sugianto. 2. Untuk mengevaluasi praktek-praktek mutu dan kontrol proses produksi dalam usaha meminimalkan risiko pengiriman barang yang tidak sesuai ke PT Soleh Sugianto . 3. Untuk meninjau konsistensi supplier dalam memenuhi persyaratan PT Soleh Sugianto . Kriteria Supplier Audit : Kriteria audit yang dipakai mengacu kepada sistem manajemen mutu PT Soleh Sugianto yang dibakukan dalam bentuk checklist (supplier audit checklist terdapat pada dokumen terpisah). Penilaian Pada Supplier Audit Checklist Penilaian pada supplier audit checklist dilakukan dengan memberikan rating untuk tiap pertanyaan : Rating Kriteria 0 Tidak ada sistem dan tidak ada implementasi 1 Ada sistem tetapi tidak ada implementasi atau ada implementasi tetapi tid...
Pada dasarnya ISO/TS 16949 sama dengan ISO 9001, yang membedakan adalah bahwa dalam ISO/TS 16949 adanya PPAP, MSA FMEA, APOP, dan MSA. Sedikit tambaha mengenai perbedaan ISO 9k dan ISO/TS 16949 ISO 9k mewajibkan 6 prosedur ISO/TS: - 7 prosedur wajib (+ prosedur pelatihan) - Core Tools (PPAP, APQP, FMEA, SPC, MSA) - Penunjukan Customer representative - Contingency plan ("tindakan yg sudah disiapkan" untuk mencegah terhentinya proses produksi yg mengakibatkan gagalnya produk terkirim ke customer) - Cross multi function team - Control plan - Ada 3 type audit: QMS audit, Process audit, Product audit - Audit dilakukan pada semua shift. - dll
Indonesia the nation-state is a miraculous and unlikely construction. At first sight, the material for national unity could not be more unpromising; its history is marred by deep and often bloody internal disputation based on ideology, ethnicity, religion, and region. Yet Indonesia, as concept and as nation-state, endures and is, perhaps, beginning once again to thrive. R. E. Elson, one of the leading figures in the field, seeks to discover the origins of the idea of Indonesia in the mid-nineteenth century and explores its often vexed and troubled trajectory through to the present time. He examines why Indonesia exists, against the odds, as a nation-state, and in what different forms it has existed, seeking to explain the nation's character as it has struggled for unity and purpose. The analysis provides a chronological narrative which examines Indonesian politics, its political elites and their relationship with the Indonesian people. Editorial Reviews Review ...
Comments
Post a Comment